Senin, 14 Desember 2015

mafahim bag 3



PERNYATAAN ULAMA UNTUK PEMULIHAN
NAMA BAIK PENULIS
Catatan Penerbit:
Tak berapa lama setelah kami terbitkan buku “MAFAHIM YAJIB AN TUSHAHAH” (Paham-paham yang Perlu Diluruskan)ini, terbit pula buku tandingan yang berjudul “HIWAR MAAL MALIKY” (Perdebatan dengan Al Maliky) yang mencoba menggugat dan berdebat melalui buku.
Oleh sebab itu, para ulama Majelis Qismul Hadits An Nabawy Universitas Al Azhar As Syarif Kairo Mesir, segera membuat surat pernyataan bersama yang maknanya kurang lebih membela kebenaran isi buku “MAFAHIM YAJIB AN TUSHAHAH” (Paham-paham yang Perlu Diluruskan). Dimana pada kesempatan yang baik ini, kami kutipkan sebagai berikut:
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Wasshalata Wassalamu’ Ala ‘Asyrafil Mursalin Sayyidina Muhammad Wa’ala Alihi Wa Shahbihi Ajma’in. Amma Ba’du:
Kami telah sepakat dan menetapkan bahwa Kerajaan Saudi Arabia merupakan pusat atau sumber ilmu agama Islam dan tempat turunnya wahyu, serta mengakui pula pcmerintah dan keluarga Saud sebagai orang-orang yang beriman, ikhlas dalam membela Islam dan menyebarkan berbagai ajaran-Nya yang hak, demi tercapainya persatuan dan kesatuan ummat Islam.
Demikianlah kenyataannya sampai saat ini, bahkan keluarga kerajaan telah menyatakan din sebagai Khadimul Kharamain As Syarifain.
Kami dan juga para ulama lain yang mengajar atau berziarah ke Makkah - ketika memasuki Masjidil Haram melalui Babus Salam - telah menyaksikan seorang Ulama besar hadits dari keluarga Al Maliky yaitu As Sayyid Doktor Muhammad Alwy Al Maliky, yang menghambakan diri untuk menyebarkan hadits dan ilmu hadits, sebagaimana ayahanda beliau.
Kami juga menyaksikan bahwa keluarga ini memiliki keistimewaan dalam hal meriwayatkan hadits, yakni dengan cara langsung (dari lisan ke lisan), mulai dari beliau, ayahandanya, Syaikhnya dan seterusnya dan seterusnya sampai Rasulullah SAW (Hadits Musalsal).
Al Maliky adalah salah seorang ulama dunia yang tidak perlu diragukan lagi eksistensi dan peranannya. Bahkan akan menjadi satu kebanggaan bagi setiap negara dimana beliau menjadi salah seorang penduduknya dan pendukungnya yang setia.
Jadi, memang demikianlah beliau ini, yang merupakan salah Seorang pemegang bendera dakwah Islamiah dunia, selalu ikut serta dalam membangkitkan kembali kebudayaan dan kejayaan Islam dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Sungguh kami tidak bersaksi kecuali atas satu kebenaran.
Oleh sebab itu, sungguh sangat menyedihkan bila ada orang yang berani mengotori kesucian jihad dan kepribadian ulama besar hadits ini. Mereka benar-benar telah melakukan kekeliruan fatal. Bahkan, lebih berbahaya lagi karena mereka nampaknya hendak membungkam ulama ini, dan melemparkannya dari medan jihad dengan menuduhnya kafir dan syirik.
Padahal berbagai pendapat beliau itu sama sekali tidak berbeda dengan pendapat dari para ulama besar terdahulu seperti Al Imam As Suyuthy, Ibnu Hajar, As Subky dan lainnya.
Seandainya para penentang beliau ini mau menyempatkan diri membaca kitab-kitab rujukan As Sayyid Muhammad Alwy yang di jadikan landasan dan pendapat beliau, niscaya mereka tidak akan sampai segegabah itu melakukan berbagai tuduhan yang keji.
Adapun beberapa pendapat yang mereka rekayasa (dalam buku Hiwar Maal Maliky) - yang seakan merupakan pendapat dari Al Maliky - sudah jelas merupakan fitnah besar, dengan mata dan hati buta, yang mereka jadikan pula sebagai dasar tuduhan untuk mengkafirkan dan mensyirikkan Al Maliky.
Sungguh kami telah membaca semua buku karya Al Maliky, dan ternyata tidak pernah kami dapatkan satu pendapat pun dari beliau, seperti yang mereka tuduhkan kepada beliau dalam buku Hiwar Maal Maliky.
As Syaikh Muhammad Alwy Al Maliky, adalah seorang spesialis ilmu hadits, sehingga berhasil menduduki jenjang tertinggi dalam pendidikan di Universitas Al Azhar Mesir, dengan menyandang segudang predikat yang memuaskan pula.
Berbagai buku karangan beliau dalam bidang; Al Hadits, At Tasyri, Tarikh Rasulullah SAW, sangat memuaskan semua pihak, demikian pula para pelajar yang menuntut ilmu pada beliau.
Kami telah melakukan komprehensip pada semua buku karya beliau, menyimak dan meneliti semua hadits dan dalil yang digunakan sebagai argumentasi, begitu pula kami telah melihat sendiri akhlak dan shalat serta majelis-majelis taklim beliau, dimana membawa kami pada kesimpulan bahwa alim ulama ini sungguh telah melakukan tugasnya dengan penuh keikhlasan dan amanah, serta sama sekali tidak pernah melanggar satupun aturan yang berlaku.
Oleh sebab itu, kami menganjurkan kepada penulis buku Hiwar Maal Maliky dan sejenisnya, untuk segera bentobat kepada Allah.
Sesungguhnya apa yang mereka timpakan terhadap As Sayyid Muhammad Alwy Al Maliky, sudah merupkan kesalahan dan dosa besar. Islam melarang tindakan semacam kafir mengkafirkan dan syirik menyirikkan terhadap sesama Muslim, terlebih lagi karena Iman itu terletak di dalam hati, dan hanya Allah-lah yang mengetahui isi hati manussia.

Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَتَبَيَّنُواْ وَلاَ تَقُولُواْ لِمَنْ أَلقَى إِلَيْكُمُ السَّلاَمَ لَسْتَ مُؤْمِناً تَبْتَغُونَ عَرَضَ الحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِندَ اللّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنتُم مِّن قَبْلُ فَمَنَّ اللّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُواْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيراً
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” (tanda-tanda masuk Islam) kepa-da-mu; “kamu bukan seorang Muslim” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia. Lantaran di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu allah menganugrahkan ni’mat-Nya atas kamu maka telitilah., Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S An Nisa (4); 94)
Sedangkan dalam sebuah riwayat, Rosullulah SAW juga tidak menerima alasan yang dikemukakan oleh panglima Usamah (yakni ;”boleh jadi orang yang mengucapkan tanda-tanda masuk islam itu hanya untuk menghindari maut” )dengan pertanyaan balik dan komentar singkat beliau yakni :”Apakah engkau telah membelah dadanya?”
Selain itu, adabanyak sabda Rosullulah SAW yang juga senada (artinya) :
“Siapa yang mengatakan kepada saudaranya ; “hai kafir”. Maka kata itu pasti jatuh atas salah seorang diantara keduanya.”
“Barang siapa yang menuduh seseorang kafir atau mengatakan wahai musuh Allah dan ternyata tidak benar demikian, maka ucapan ditimpakan kepadanya (yang mengucapkan).”
“Diantara asal iman itu ada tiga yakni ; menahan diri dari neraka yang mengucapkan ;”tidak ada tuhan selain Allah”, tidak mengkafirkannya karena perbuatan dosanya, dan tidak pula mengeluarkannya dari Islam karena kebodohannya.” (HR Muslim)
Oleh sebab itu, dengan dasar apa gerangan penulis buku Hiwar Maal Maliky itu menulis fitnah dan tuduhan yang melampaui batas?
إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبِّ المُعْتَدِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang,yang melampaui batas.” (Q.S AL Baqarah(2): 190)
Argumentasi macam apa yang digunakannya? Sehingga dengan lancang, berani mengkafirkan seorang Muslim yang telah disaksikan dunia, baik keimanan maupun kealimannya?
Oleh sebab itu, sekali lagi kami menghimbau kepada penyusun buku Hiwar Maal Maliky untuk segera menarik seluruh ucapannya, meminta maaf kepada orang-orang yang mereka zalimi serta bertobat kepada Allah SWT, serta mengulangi lagi 2 Kalimah Syahadatnya.
Kitab Hiwar Maal Maliky yang sarat dengan penghinaan dan perendahan itu - baik pada pribadi As Sayyid Muhammad Alwy Al Maliky, maupun pada ilmu serta nasab beliau - sesungguhnya telah memerangkap penulisnya sendiri ke dalam larangan Rasulullah SAW (artinya):
“Menghina seorang Muslim itu hukumnya fasik dan memeranginya hukumnya kufur.”

Buku Hiwar Maal Maliky Membantu Suksesnya Program Freemasonry
Buku Hiwar Maal Maliky dan yang sejenisnya itu, sesungguhnya telah membantu gerakan freemasonry dan musuh Islam lainnya, karena bagaimanapun juga kandungan isinya berpotensi besar untuk memecah belah persatuan dan kesatuan ummat Islam dengan jalan menisbahkan ummat dan ulama mereka.
Buku Hiwar Maal Maliky ini juga telah dianggap ke luar dari rel dan jalur Syariah, lantaran Islam tidak membenarkan “perbedaan persepsi, hasil ijtihad maupun perbedaan pendapat yang natural” dijadikan tembok pemisah untuk membelah satu kesatuan menjadi dua kelompok yang selalu siap untuk saling menerkam. Yang mengingatkan kita pada semboyan dan strategi para penjajah terdahulu yakni; “Devide Et Impera” (pecahkan dan pasti menang).
Jadi, apakah missi ini yang sedang dijalankan oleh buku Hiwar Maal Maliky? Lantas, apa bedanya dengan tindakan kriminal dari para penjajah - yang selalu menciptakan iklim perang urat syaraf - sejak dahulu hingga kini?

Buku Hiwar Maal Maliky Merupakan Tindakan Pembokong
Buku Hiwar Maal Maliky ini, juga mereka yang sepaham dengannya, dapat dikatakan sedang berusaha menancapkan tonggak-tonggak pemisah yang memperdalam jurang perbedaan di antara ummat Islam.
Memang sangat tragis lantaran di tengah berbagai kesibukan ummat Islam dengan segala daya dan upaya, dalam rangka menghadapi dan membendung gerakan freemasonry serta yang lainnya dari luar Islam, tiba-tiba ada gerakan dari dalam tubuh ummat Islam sendiri yang melakukan desersi, menusuk dan membokong dari belakang, tanpa perasaan dan tedeng aling-aling.
Sungguh luar biasa! Sebutan apakah yang paling pantas tuk mereka itu?
Padahal ada satu hal penting yang jangan sampai kita lupak yakni bahwa, kunci keberhasilan setiap musuh dalam memperlem kekuatan dan memecah belah Ummat Islam adalah dengan cara meniup-niupkan berbagai isu, prasangka dan fitnah kepada ummat terhadap para ulama.
Lantaran begitu ummat sudah tidak lagi percaya kepada para Ulama, maka dengan tali yang mana lagi ummat itu dapat menghubungkan dirinya dengan Al Qur’an dan hadits.
Oleh sebab itu, buku Hiwar Maal Maliky ini - dengan daya destruktifnya - jika tidak segera ditarik dari peredaran, maka akan terus menerus merentas tali penghubung antara ummat dengan ulamanya, yang pada gilirannya akan membuat ummat kembali seperti semula, meraba-raba dalam kebutaan.
Wahai penyusun buku Hiwar Maal Maliky, apakah anda akan terus membantu musuh Islam untuk mencampakkan para Ulama Islam? Kembalilah dan alihkanlah daya upaya dan kreativitas anda untuk memerangi musuh-musuh Islam di muka bumi ini.
Jihad anda selalu ditunggu oleh berbagai tugas yang tidak terhitung banyaknya, untuk menghadapi orang-orang kafir, gerakan freemasonry, zionisme, baha’iyah, qadyaniah , sekularisme, atheisme dan yang lainnya.
Ditinjau dari cara penyampaiannya, buku Hiwar Maal Maliky ini juga telah melanggar aturan Islam dengan melakukan sumpah serapah terhadap seorang Muslim, sehingga jika hukum Islam diberi ukan atasnya, maka seharusnya penyusun buku itu didera 80 kali dengan cemeti dan ditolak persaksiannya.
Kami harapkan para ulama - di seluruh dunia secara umum, Ulama Saudi Arabia khususnya - dapat menyambung kembali tali-tali pemersatu supaya dapat menghentikan gerak laju setiap dengen yang merobek persatuan ummat Islam selama ini.
Dan harapan kami yang terakhir adalah; “Kepada yang Mulia. Peerintah Kerajaan Saudi Arabia, agar mengjinkan kembali ulama besar Al Maliky berkumpul dengan para ulama dan para pelajar beliau di Masjidil Haram, supaya ilmu beliau bertambah manfaat dan hikmahnya bagi kita semua”. Aamiin.
Para penanda tangan:
1.      Ulama Majelis Bidang Hadits, Universitas Al Azhar, Mesir.
2.      Dr. Ahmad Umar Hasyim (mantan Ketua Majelis Bidang Ilmu Hadits dan Dekan Fakuftas Ushuluddin di Raqaziq).
3.      As Syaikh Muhammad As Sinrawy (Ketua Badan Koreksi Masalah-Masalah Agama Al Azhar, Anggota Dewan Mustasyar Agama Islam).
Dr. Abdul Ghany Ar Rajihy (Dosen Dirosah Ulya Universitas Al Azhar, Mesir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar