PERNYATAAN ULAMA UNTUK PEMULIHAN
NAMA BAIK PENULIS
Catatan Penerbit:
Tak
berapa lama setelah kami terbitkan buku “MAFAHIM YAJIB AN TUSHAHAH” (Paham-paham
yang Perlu Diluruskan)ini, terbit pula buku tandingan yang berjudul “HIWAR MAAL
MALIKY” (Perdebatan dengan Al Maliky) yang mencoba menggugat dan berdebat
melalui buku.
Oleh
sebab itu, para ulama Majelis Qismul Hadits An Nabawy Universitas Al Azhar As
Syarif Kairo Mesir, segera membuat surat pernyataan bersama yang maknanya
kurang lebih membela kebenaran isi buku “MAFAHIM YAJIB AN TUSHAHAH”
(Paham-paham yang Perlu Diluruskan). Dimana pada kesempatan yang baik ini, kami
kutipkan sebagai berikut:
Alhamdulillahi
Rabbil Alamin, Wasshalata Wassalamu’ Ala ‘Asyrafil Mursalin Sayyidina Muhammad
Wa’ala Alihi Wa Shahbihi Ajma’in. Amma Ba’du:
Kami
telah sepakat dan menetapkan bahwa Kerajaan Saudi Arabia merupakan pusat atau
sumber ilmu agama Islam dan tempat turunnya wahyu, serta mengakui pula
pcmerintah dan keluarga Saud sebagai orang-orang yang beriman, ikhlas dalam
membela Islam dan menyebarkan berbagai ajaran-Nya yang hak, demi tercapainya
persatuan dan kesatuan ummat Islam.
Demikianlah
kenyataannya sampai saat ini, bahkan keluarga kerajaan telah menyatakan din
sebagai Khadimul Kharamain As Syarifain.
Kami dan
juga para ulama lain yang mengajar atau berziarah ke Makkah - ketika memasuki
Masjidil Haram melalui Babus Salam - telah menyaksikan seorang Ulama besar
hadits dari keluarga Al Maliky yaitu As Sayyid Doktor Muhammad Alwy Al Maliky,
yang menghambakan diri untuk menyebarkan hadits dan ilmu hadits, sebagaimana
ayahanda beliau.
Kami
juga menyaksikan bahwa keluarga ini memiliki keistimewaan dalam hal meriwayatkan
hadits, yakni dengan cara langsung (dari lisan ke lisan), mulai dari beliau,
ayahandanya, Syaikhnya dan seterusnya dan seterusnya sampai Rasulullah SAW
(Hadits Musalsal).
Al
Maliky adalah salah seorang ulama dunia yang tidak perlu diragukan lagi eksistensi
dan peranannya. Bahkan akan menjadi satu kebanggaan bagi setiap negara dimana
beliau menjadi salah seorang penduduknya dan pendukungnya yang setia.
Jadi,
memang demikianlah beliau ini, yang merupakan salah Seorang pemegang bendera
dakwah Islamiah dunia, selalu ikut serta dalam membangkitkan kembali kebudayaan
dan kejayaan Islam dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Sungguh kami tidak
bersaksi kecuali atas satu kebenaran.
Oleh
sebab itu, sungguh sangat menyedihkan bila ada orang yang berani mengotori
kesucian jihad dan kepribadian ulama besar hadits ini. Mereka benar-benar telah
melakukan kekeliruan fatal. Bahkan, lebih berbahaya lagi karena mereka
nampaknya hendak membungkam ulama ini, dan melemparkannya dari medan jihad
dengan menuduhnya kafir dan syirik.
Padahal
berbagai pendapat beliau itu sama sekali tidak berbeda dengan pendapat dari
para ulama besar terdahulu seperti Al Imam As Suyuthy, Ibnu Hajar, As Subky dan
lainnya.
Seandainya
para penentang beliau ini mau menyempatkan diri membaca kitab-kitab rujukan As
Sayyid Muhammad Alwy yang di jadikan landasan dan pendapat beliau, niscaya
mereka tidak akan sampai segegabah itu melakukan berbagai tuduhan yang keji.
Adapun
beberapa pendapat yang mereka rekayasa (dalam buku Hiwar Maal Maliky) - yang
seakan merupakan pendapat dari Al Maliky - sudah jelas merupakan fitnah besar,
dengan mata dan hati buta, yang mereka jadikan pula sebagai dasar tuduhan untuk
mengkafirkan dan mensyirikkan Al Maliky.
Sungguh
kami telah membaca semua buku karya Al Maliky, dan ternyata tidak pernah kami
dapatkan satu pendapat pun dari beliau, seperti yang mereka tuduhkan kepada
beliau dalam buku Hiwar Maal Maliky.
As
Syaikh Muhammad Alwy Al Maliky, adalah seorang spesialis ilmu hadits, sehingga
berhasil menduduki jenjang tertinggi dalam pendidikan di Universitas Al Azhar
Mesir, dengan menyandang segudang predikat yang memuaskan pula.
Berbagai
buku karangan beliau dalam bidang; Al Hadits, At Tasyri, Tarikh Rasulullah SAW,
sangat memuaskan semua pihak, demikian pula para pelajar yang menuntut ilmu
pada beliau.
Kami
telah melakukan komprehensip pada semua buku karya beliau, menyimak dan
meneliti semua hadits dan dalil yang digunakan sebagai argumentasi, begitu pula
kami telah melihat sendiri akhlak dan shalat serta majelis-majelis taklim
beliau, dimana membawa kami pada kesimpulan bahwa alim ulama ini sungguh telah
melakukan tugasnya dengan penuh keikhlasan dan amanah, serta sama sekali tidak
pernah melanggar satupun aturan yang berlaku.
Oleh
sebab itu, kami menganjurkan kepada penulis buku Hiwar Maal Maliky dan
sejenisnya, untuk segera bentobat kepada Allah.
Sesungguhnya
apa yang mereka timpakan terhadap As Sayyid Muhammad Alwy Al Maliky, sudah
merupkan kesalahan dan dosa besar. Islam melarang tindakan semacam kafir
mengkafirkan dan syirik menyirikkan terhadap sesama Muslim, terlebih lagi
karena Iman itu terletak di dalam hati, dan hanya Allah-lah yang mengetahui isi
hati manussia.
Firman
Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا
ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَتَبَيَّنُواْ وَلاَ تَقُولُواْ لِمَنْ أَلقَى
إِلَيْكُمُ السَّلاَمَ لَسْتَ مُؤْمِناً تَبْتَغُونَ عَرَضَ الحَيَاةِ الدُّنْيَا
فَعِندَ اللّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنتُم مِّن قَبْلُ فَمَنَّ اللّهُ
عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُواْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيراً
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu
pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan
kepada orang yang mengucapkan “salam” (tanda-tanda masuk Islam) kepa-da-mu;
“kamu bukan seorang Muslim” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari
harta benda kehidupan di dunia. Lantaran di sisi Allah ada harta yang banyak.
Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu allah menganugrahkan ni’mat-Nya atas
kamu maka telitilah., Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (Q.S An Nisa (4); 94)
Sedangkan
dalam sebuah riwayat, Rosullulah SAW juga tidak menerima alasan yang
dikemukakan oleh panglima Usamah (yakni ;”boleh jadi orang yang mengucapkan
tanda-tanda masuk islam itu hanya untuk menghindari maut” )dengan pertanyaan balik
dan komentar singkat beliau yakni :”Apakah
engkau telah membelah dadanya?”
Selain
itu, adabanyak sabda Rosullulah SAW yang juga senada (artinya) :
“Siapa yang mengatakan kepada saudaranya ; “hai
kafir”. Maka kata itu pasti jatuh atas salah seorang diantara keduanya.”
“Barang
siapa yang menuduh seseorang kafir atau mengatakan wahai musuh Allah dan
ternyata tidak benar demikian, maka ucapan ditimpakan kepadanya (yang
mengucapkan).”
“Diantara
asal iman itu ada tiga yakni ; menahan diri dari neraka yang mengucapkan
;”tidak ada tuhan selain Allah”, tidak mengkafirkannya karena perbuatan
dosanya, dan tidak pula mengeluarkannya dari Islam karena kebodohannya.” (HR
Muslim)
Oleh
sebab itu, dengan dasar apa gerangan penulis buku Hiwar Maal Maliky itu menulis
fitnah dan tuduhan yang melampaui batas?
إِنَّ
اللّهَ لاَ يُحِبِّ المُعْتَدِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang,yang melampaui batas.” (Q.S AL Baqarah(2): 190)
Argumentasi
macam apa yang digunakannya? Sehingga dengan lancang, berani mengkafirkan
seorang Muslim yang telah disaksikan dunia, baik keimanan maupun kealimannya?
Oleh
sebab itu, sekali lagi kami menghimbau kepada penyusun buku Hiwar Maal Maliky
untuk segera menarik seluruh ucapannya, meminta maaf kepada orang-orang yang
mereka zalimi serta bertobat kepada Allah SWT, serta mengulangi lagi 2 Kalimah
Syahadatnya.
Kitab
Hiwar Maal Maliky yang sarat dengan penghinaan dan perendahan itu - baik pada
pribadi As Sayyid Muhammad Alwy Al Maliky, maupun pada ilmu serta nasab beliau
- sesungguhnya telah memerangkap penulisnya sendiri ke dalam larangan
Rasulullah SAW (artinya):
“Menghina
seorang Muslim itu hukumnya fasik dan memeranginya hukumnya kufur.”
Buku Hiwar Maal Maliky Membantu Suksesnya
Program Freemasonry
Buku
Hiwar Maal Maliky dan yang sejenisnya itu, sesungguhnya telah membantu gerakan
freemasonry dan musuh Islam lainnya, karena bagaimanapun juga kandungan isinya
berpotensi besar untuk memecah belah persatuan dan kesatuan ummat Islam dengan
jalan menisbahkan ummat dan ulama mereka.
Buku
Hiwar Maal Maliky ini juga telah dianggap ke luar dari rel dan jalur Syariah,
lantaran Islam tidak membenarkan “perbedaan persepsi, hasil ijtihad maupun
perbedaan pendapat yang natural” dijadikan tembok pemisah untuk membelah satu
kesatuan menjadi dua kelompok yang selalu siap untuk saling menerkam. Yang
mengingatkan kita pada semboyan dan strategi para penjajah terdahulu yakni;
“Devide Et Impera” (pecahkan dan pasti menang).
Jadi,
apakah missi ini yang sedang dijalankan oleh buku Hiwar Maal Maliky? Lantas,
apa bedanya dengan tindakan kriminal dari para penjajah - yang selalu
menciptakan iklim perang urat syaraf - sejak dahulu hingga kini?
Buku Hiwar Maal Maliky Merupakan Tindakan
Pembokong
Buku
Hiwar Maal Maliky ini, juga mereka yang sepaham dengannya, dapat dikatakan
sedang berusaha menancapkan tonggak-tonggak pemisah yang memperdalam jurang
perbedaan di antara ummat Islam.
Memang
sangat tragis lantaran di tengah berbagai kesibukan ummat Islam dengan segala
daya dan upaya, dalam rangka menghadapi dan membendung gerakan freemasonry
serta yang lainnya dari luar Islam, tiba-tiba ada gerakan dari dalam tubuh
ummat Islam sendiri yang melakukan desersi, menusuk dan membokong dari
belakang, tanpa perasaan dan tedeng aling-aling.
Sungguh
luar biasa! Sebutan apakah yang paling pantas tuk mereka itu?
Padahal
ada satu hal penting yang jangan sampai kita lupak yakni bahwa, kunci
keberhasilan setiap musuh dalam memperlem kekuatan dan memecah belah Ummat
Islam adalah dengan cara meniup-niupkan berbagai isu, prasangka dan fitnah
kepada ummat terhadap para ulama.
Lantaran
begitu ummat sudah tidak lagi percaya kepada para Ulama, maka dengan tali yang
mana lagi ummat itu dapat menghubungkan dirinya dengan Al Qur’an dan hadits.
Oleh
sebab itu, buku Hiwar Maal Maliky ini - dengan daya destruktifnya - jika tidak
segera ditarik dari peredaran, maka akan terus menerus merentas tali penghubung
antara ummat dengan ulamanya, yang pada gilirannya akan membuat ummat kembali
seperti semula, meraba-raba dalam kebutaan.
Wahai
penyusun buku Hiwar Maal Maliky, apakah anda akan terus membantu musuh Islam
untuk mencampakkan para Ulama Islam? Kembalilah dan alihkanlah daya upaya dan
kreativitas anda untuk memerangi musuh-musuh Islam di muka bumi ini.
Jihad
anda selalu ditunggu oleh berbagai tugas yang tidak terhitung banyaknya, untuk
menghadapi orang-orang kafir, gerakan freemasonry, zionisme, baha’iyah,
qadyaniah , sekularisme, atheisme dan yang lainnya.
Ditinjau
dari cara penyampaiannya, buku Hiwar Maal Maliky ini juga telah melanggar
aturan Islam dengan melakukan sumpah serapah terhadap seorang Muslim, sehingga
jika hukum Islam diberi ukan atasnya, maka seharusnya penyusun buku itu didera
80 kali dengan cemeti dan ditolak persaksiannya.
Kami
harapkan para ulama - di seluruh dunia secara umum, Ulama Saudi Arabia
khususnya - dapat menyambung kembali tali-tali pemersatu supaya dapat
menghentikan gerak laju setiap dengen yang merobek persatuan ummat Islam selama
ini.
Dan
harapan kami yang terakhir adalah; “Kepada yang Mulia. Peerintah Kerajaan Saudi
Arabia, agar mengjinkan kembali ulama besar Al Maliky berkumpul dengan para
ulama dan para pelajar beliau di Masjidil Haram, supaya ilmu beliau bertambah
manfaat dan hikmahnya bagi kita semua”. Aamiin.
Para
penanda tangan:
1.
Ulama Majelis Bidang Hadits, Universitas Al
Azhar, Mesir.
2.
Dr. Ahmad Umar Hasyim (mantan Ketua Majelis
Bidang Ilmu Hadits dan Dekan Fakuftas Ushuluddin di Raqaziq).
3.
As Syaikh Muhammad As Sinrawy (Ketua Badan
Koreksi Masalah-Masalah Agama Al Azhar, Anggota Dewan Mustasyar Agama Islam).
Dr. Abdul Ghany Ar Rajihy (Dosen Dirosah Ulya
Universitas Al Azhar, Mesir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar