Sabtu, 16 Januari 2016

DIMANAKAH TEMPATNYA IMAM SHOLAT JANAZAH?

حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ مُعَاذٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ، عَنْ نَافِعٍ أَبِي غَالِبٍ، قَالَ: كُنْتُ فِي سِكَّةِ الْمِرْبَدِ، فَمَرَّتْ جَنَازَةٌ مَعَهَا نَاسٌ كَثِيرٌ قَالُوا: جَنَازَةُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَيْرٍ، فَتَبِعْتُهَا فَإِذَا أَنَا بِرَجُلٍ عَلَيْهِ كِسَاءٌ رَقِيقٌ عَلَى بُرَيْذِينَتِهِ، وَعَلَى رَأْسِهِ خِرْقَةٌ تَقِيهِ مِنَ الشَّمْسِ، فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا الدِّهْقَانُ؟
قَالُوا: هَذَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ، فَلَمَّا وُضِعَتِ الْجَنَازَةُ قَامَ أَنَسٌ فَصَلَّى عَلَيْهَا، وَأَنَا خَلْفَهُ لَا يَحُولُ بَيْنِي وَبَيْنَهُ شَيْءٌ، فَقَامَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ، لَمْ يُطِلْ وَلَمْ يُسْرِعْ، ثُمَّ ذَهَبَ يَقْعُدُ، فَقَالُوا: يَا أَبَا حَمْزَةَ الْمَرْأَةُ الْأَنْصَارِيَّةُ. فَقَرَّبُوهَا وَعَلَيْهَا نَعْشٌ أَخْضَرُ، فَقَامَ عِنْدَ عَجِيزَتِهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا نَحْوَ صَلَاتِهِ عَلَى الرَّجُلِ، ثُمَّ جَلَسَ، فَقَالَ الْعَلَاءُ بْنُ زِيَادٍ، يَا أَبَا حَمْزَةَ، «هَكَذَا كَانَ يَفْعَلُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي، عَلَى الْجَنَازَةِ كَصَلَاتِكَ يُكَبِّرُ عَلَيْهَا أَرْبَعًا، وَيَقُومُ عِنْدَ رَأْسِ الرَّجُلِ وَعَجِيزَةِ الْمَرْأَةِ»،
Menyikapi hadis ini AL allamah al amir berkata : 
فيه دليل على مشروعية   قيام عند وسط المرأة إذا صلى عليها وهذا مندوب. وأما الواجب فإنما هو إستقبال جزء من الميت رجلا أو امرأة ً إهـ.

hadis ini adalah dalil di syareatkannya berdiri lurus pantatnya mayyit wanita ketika mensolatinya, ( dan untuk mayyit laki-laki lurus dengan kepala _ luthfi) ini adalah sesuatu yang mandub, adapun yang wajib adalah menghadap juz nya mayyit laki-laki atau perempuan.
dan di riwayatkan dari Imam Syafi'i :
وعن الإمام الشافعي رحمه الله أنه يقف خذاء رأس الرجل وعند عجيزتها, لما أخرجه أبو داود والترمذي من حديث أنس إلخ. يعنى الحديث المتقدم.
selanjutnya menyikapi yang di lakukan imam Syafi'i Ulama berkata : untuk menyempurnakan muchadzah (lurus) dengan kepala atau pantat maka imam sunnah berada lurus dengan sebagian besar kepalanya mayyit  laki-laki atau pantatnya mayyit perempuan. ( معظم رأس الرجل ) namun sebagian ulama menulis menggunakan dlomir   ( معظمه   ) maka  dari perkataan ini ulama timbul khilaf yang datangnya dari dlomir tersebut, maka ada yang berpendapat bahwa bila mayyit laki-laki kepala sebelah kiri imam dan bila perempuan sebelah kanan imam, seperti keterangan dari bujairumi : 

وَفِي الْبُجَيْرِمِيِّ مَا نَصُّهُ وَيُوضَعُ رَأْسُ الذَّكَرِ لِجِهَةِ يَسَارِ الْإِمَامِ وَيَكُونُ غَالِبُهُ لِجِهَةِ يَمِينِهِ خِلَافًا لِمَا عَلَيْهِ عَمَلُ النَّاسِ الْآنَ وَيَكُونُ رَأْسُ الْأُنْثَى وَالْخُنْثَى لِجِهَةِ يَمِينِهِ عَلَى عَادَةِ النَّاسِ الْآنَ ع ش وَالْحَاصِلُ أَنَّهُ يُجْعَلُ مُعْظَمُ الْمَيِّتِ عَنْ يَمِينِ الْمُصَلِّي فَحِينَئِذٍ يَكُونُ رَأْسُ الذَّكَرِ جِهَةَ يَسَارِ الْمُصَلِّي وَالْأُنْثَى بِالْعَكْسِ إذَا لَمْ تَكُنْ عِنْدَ الْقَبْرِ الشَّرِيفِ أَمَّا إذَا كَانَتْ هُنَاكَ فَالْأَفْضَلُ جَعْلُ رَأْسِهَا عَلَى الْيَسَارِ كَرَأْسِ الذَّكَرِ لِيَكُونَ رَأْسُهَا جِهَةَ الْقَبْرِ الشَّرِيفِ سُلُوكًا لِلْأَدَبِ كَمَا قَالَهُ بَعْضُ الْمُحَقِّقِينَ اهـ.
nah... untuk membahas masalah ini marilah kita telaah lebih lanjut :
1. hukum asli tentang dimanakah imam berdiri ketika menyolati janazah tidak ada nas shorikh dari imam syafi'i, yang jelas wajibnya adalah menghadap juz nya mayyit laki-laki atau perempuan.
2. hukum menghadap lurus dengan kepala atau pantat itu sunnah.
3. kepalanya mayyit ketika di sholati bisa di mana saja, bisa arah kanan imam atau arah kirinya, namun baiknya untuk orang indonesia ada di sebelah utara, kenapa ?...  karena ulama berkata ketika sholat di kuburan :
وكذلك إذا صلى على القبر أي فيقف عند موضع رأس الرجل  وعند موضع عجيزة المرأة 
begitupula bila sholat di kuburan maka musholli berdiri di tempat kepalanya mayyit laki-laki dan di pantat mayyit perempuan
dan telah tetap bahwa
أن النبي صلى الله عليه وسلم صلى على قبر رجل ووقف عند موضع رأسه وعلى قبر امرأة ووقف عند موضع  عجيزتها.
Nabi SAW sholat di atas kubur  laki-laki dengan berdiri di tempat kepalanya , dan sholat di atas kubur perempuan dengan berdiri di tempat pantatnya.
sekarang mari kita renungkan bila sholat di atas kubur sama dengan sholat janazah yang janazahnya ada di depannya, lalu untuk lurus dengan kepalanya mayyit laki-laki maka MUDHOMUL MAYYIT  di letakkan sebelah kanan imam atau musholli yang munfarid maka artinya bila sholat di atas kubur  musholli harus mustadbirol qiblati ( ngungkuri kiblat )  sebab kepala mayyit di kuburan arahnya utara dan bila imam menghadap barat maka mudhomul mayyit adalah sebelah kirinya imam.
jadi sebaiknya kepala mayyit laki-laki atau perempuan tetap sebelah utara, dan mudhomul mayyit di artikan sebagian besar kepala mayyit bukan sebagian besar badanya mayyit. artinya imam solat menghadap ke sebagian besar kepalanya mayyit.
wallohu A'lam.
hasil memahami risalah  syekh isma'il zen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar